Pukul 17.00
Parkiran Sekolah
Nora P. O. V.
Ansel : "Beb aku nebeng sama kamu yaa. Aku gak bawa mobil"
Nora : "Ya udah lu kan bisa suruh supir lu buat jemput lu"
Ansel : "Mereka lagi sibuk nganterin mama sama papa"
Nora : "Ada taksi kan. Udah jangan manja"
Drrttt. Drrtt. Drrtt. Tiba – tiba telpon ku bordering.
Nora : "Halo ma kenapa tiba – tiba telpon?"
Mama : "Ra kamu nanti pulangnya barengan sama Ansel ya. Terus nanti Ansel suruh mampir ke rumah dulu"
Nora : "Kenapa ma?"
Mama : "Kan dia baru pulang dari Inggris kita kan sebagai keluarga kan harus nyembut dia"
"Keluarga? Omong kosog apaan sih ini" (Batin Nora)
Nora : "Tapi mah.."
Mama : "Udah gak usah tapi – tapian. Apa mau papah yang harus suruh kamu dulu terus baru kamu mau nurut?"
Nora : "Iya iya"
Tutt. Tutt. Tutt. Panggilan berakhir.
Ansel : "Gimana beb?"
Nora : "CEPET"
Ansel : "Iya iya galak bener dah"
Pukul 17.55
Rumah Nora
Nora : "Maa Nora pulang"
Mama : "Iya kamu ganti baju dulu terus ayo kita makan"
Meja Makan
Nora : "Ma kenapa tuh anak balik ke sini? Enak – enak di sana malah balik ke sini. Nyusahin orang lain aja lu"
Mama : "Hush Nora kalau ngomong itu di jaga omongannya"
Ansel : "Ah gak apa – apa kok tante"
Setelah selesai makan mama kembali ke kamarnya dan hanya tinggal aku dan Ansel saja yang berada di sini"
Nora : "Sel"
Ansel : "Apa?"
Nora : "Tadi lu ngapain aja sama si anak udik?"
Ansel : "Anak udik?"
Nora : "Itu si Alika"
Ansel : "Ah dia cewek cantik itu. Jadi namanya Alika"
Nora : "Cantik? Mata lu rabun apa gimana sih"
Ansel : "Enggak kok dia emang cantik kok. Cantik natural he he he"
Nora : "Dih dasar selera lu emang kampungan"
Setelah itu aku meninggalkan Ansel sendiri.
Ansel : "Loh beb mau kemana kamu?"
Hari Rabu, Tanggal 24
Kelas 11 C
Ansel P. O. V.
Ansel : "Beb nanti pulang sekolah aku nebeng kamu yaa"
Nora : "Kenapa gak pakek mobil sendiri sih"
Ansel : "Itu beb.."
Nora : "Devan? Vann" Setelah melihat Devan, Nora langsung menghampirinya.
"Devan? Siapa tuh si Devan? Kayaknya si Nora suka sama dia nih. Kurang ajar banget tuh anak. Gue yang rela – relain cinta gue demi si jalang Nora dan gue juga rela – relain ngejar dia terus – terusan tapi si jalang itu malah suka
sama orang lain. Kurang ajar, gue gak bakal biarin ini terjadi. Awas aja lu" (Batin Ansel)
Istirahat
Ansel : "Beb kantin yuk"
Nora : "Males gue lagi sibuk"
Ansel : "Ayo dong beb"
Nora : "Sel lu kan bisa pergi sendiri. Terus temen lu tuh yang aneh mana coba? Lu kan bisa sama dia"
Saat aku sedang berbicara dengan Nora tiba – tiba cewek itu datang dan aku langsung menghampirinya.
Ansel : "Hai Alika. You look so beautiful"
Alika : "Loh kok kamu tahu nama ku?"
Ansel : "Ya iya lah aku gitu loh"
Saat melihat Ansel sedang berbicara dengan Alika membuat Nora marah. Akhirnya Nora menghampiri Ansel.
Nora : "Sel anterin aku ke kantin yuk" (Sambil memeluk lemgan Ansel)
Ansel : "Loh tadi katanya gak mau" (Sambil melepas tangan Nora)
Nora : "Sekarang gue laper Sel. Terus ngapain juga lu ngomong sama orang kayak dia. Dia tuh beda level sama kita"
Setelah mendengarkan omongan Nora, Alika langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
Ansel : "Loh Alika kamu mau kemana"
Nora : "Udah Sel kita pergi ke kantin sekarang. Gue udah laper Sel"
Ansel : "Hmm"
"Sialan nih sih jalang. Berani – beraninya lu ngusir Alika dan bilang kayak gitu ke Alika" (Batin Ansel)
"Kenapa si Ansel jadi suka deketin si anak udik itu? Apa dia jangan – jangan si Ansel suka sama si Alika? Gak – gak ini gak boleh terjadi. Ya meskipun gue juga gak peduli si Ansel suka sama siapa, tapi kalau dia suka sama orang yang gak pantes dibandingin sama gue itu kan sama aja ngejatuhin harga diri gue. Gak ini gak boleh terjadi"
Kantin
All Part
Grup Chat
Chaca : "Guys nanti jangan lupa sama misi kita ok?"
Nora : "Ok"
Zeva : "Ok"
Tara : "Ok"
Rosie : "Ok"
Veve : "Apa gak sebaiknya kita kumpul buat bahas ini?"
Zeva : "Jangan nanti banyak orang yang curiga"
Nora : "Eh guys tadi gue lihat ada polisi keliling kantin. Ck sebel gue"
Chaca : "Tetep waspada guys. Jangan sampai kita jadi tersangka"
Nora : "Ok"
Rosie : "Ok"
Veve : "Good luck guys"
Saat sedang asyik chatingan di grup chat, tiba – tiba ada orang yang menepuk bahu Nora.
"Permisi dek"
Nora : "Ahh astaga kaget gue. Ngapain sih bapak ngagetin gue?"
Polisi Tama : "Oh saya cuma mau bertanya saja dek"
Nora : "Huh untung ganteng. Mau Tanya apa?"
Polisi Tama : "Ah ini tentang kematian Chaca anak kelas 11 A. Apakah adek mengenalnya?"
Nora : "Ya iyalah kenal siapa sih yang gak kenal si upik abu. Dia kan selalu jadi bahan bullyan"
Polisi Tama : "Apa hanya dia saja yang menjadi bahan bullyan?"
Nora : "Ya enggak lah semua anak reguler selalu jadi bahan bullyan"
Polisi : "Kenapa?"
Nora : "Kenapa? Anda masih bertanya? Udah jelas kerena mereka masuk di sekolah yang elit meskipun mereka gak punya duit buat bayar. Gak tahu malu banget kan? Wkwkwk dasar konyol"
Polisi Tama : "Ah jadi gitu. Jadi di sini bully sudah jadi hal wajar ya"
Nora : "Cuma di sini? Hello anda selama ini tinggal di mana aja sih. Hampir semua tempat di dunia ini pasti ada pembullyan. Anda terlalu naïf. Udah lah gue pergi dulu ya pak polisi ganteng" (Sambil mengedipkan mata)
Polisi Tama : "Astaga anak – anak zaman sekarang makin gak punya adab aja" (Sambil mengelus dada)
Cerita Berlanjut
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.