Yu Xi pun berusaha untuk berbicara meski bibirnya sedang ditikam oleh pria ganteng satu ini.
"Cu… Cukup! Tuan muda Lu cukup!" paksa Yu Xi untuk berbicara. "Ini… ini ditempat umum!"
"Ah?!" Karena terlalu terbawa nafsu, ia sampai lupa bahwa ini adalah tempat umum. Perlahan ciuman itu pun ia lepaskan. Yu Xi secepatnya mendorong Lu Zhen Yang.
"Malu tau! Dilihat banyak orang!" umpat Yu Xi. Wajahnya sudah merah bak apel rebus.
"Kalau begitu, kita cari tempat yang pas." kata Lu Zhen Yang. Dia pun membawa Yu Xi pergi dari kafe Pelangi itu menuju ke mobilnya yang dia parkir di basement parkiran.
Di dalam mobil pajaro berwarna putih itu, dia pun melanjutkan ciumannya yang terhenti tadi. Kali ini nafsu Lu Zhen Yang membara. Dia tak bisa dihentikan lagi. Dia terus menciumi dan melumat bibir gadis itu berulang kali.
"Uhmmm!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com