Saat Li Beinian panik dan melihat ke sekeliling ruangan dia bertatap pandang dengan sepasang mata yang berwarna gelap.
Sorot mata itu terlihat seperti sedang melihat seorang penjahat dan tidak nampak ramah sedikitpun.
Mata yang sedingin seperti burung Phoeinx berumur ratusan tahun dan penuh ancaman itu menatap langsung ke Li Beinian tanpa aba-aba.
Li Beinian seketika tertegun dan seluruh tubuhnya menjadi kaku.
Li Beinian telah melihat siapa orang yang ada di depannya itu. Perlahan-lahan sorot mata Mu Xichen yang sebelumnya terlihat mulai mereda dan menjadi dingin dari sebelumnya.
Meskipun bibir Mu Xichen terlihat lebih relax, namun tangannya masih mengepal dengan erat. Matanya menyipit dan tersenyum kecil melihat Li Beinian.
"Mau apa kamu?"
Suara Mu Xichen terdengar memikat tapi berbahaya.
Li Beinian berusaha melepaskan diri lalu dia dengan canggung menjawab, "Aku… hanya lewat saja."
"Hanya lewat?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com