Sebenarnya, saat itu adalah saat di mana dia sering memikirkan Shao Moqian.
Semakin Su Yunhua merasa sakit dan gelisah, semakin dia merindukan Shao Moqian. Dia memikirkan betapa baiknya jika pria itu berada di sisinya. Mungkin karena terlalu banyak berpikir sehingga pada akhirnya dia merasa putus asa. Sampai sekarang, dia bahkan tidak berani memikirkannya lagi.
"Wanita mana yang tidak ingin menemukan pria yang dapat diandalkan dan menjalani hidup dengan tenang? Kalau bisa, tentu saja aku menginginkannya lebih dari siapa pun…" Si Yunhua mengulurkan tangannya untuk menyeka air mata. Alisnya dipenuhi dengan kesedihan yang belum pernah dialami sebelumnya. "Shao Moqian, kamu tidak pernah mengalami rasa sakit yang aku alami, jadi kamu mungkin selamanya tidak akan pernah merasakan perasaan kesepian dan tidak berdaya seperti itu…"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com