webnovel

Tidak Akan Melepaskanmu Lain Kali

Editor: Wave Literature

Berkat tertutup oleh kepala Chi Yi, Su Yunhua tidak perlu melihat hal yang tidak seharusnya dilihat. Setelah berteriak dengan panik, dia pun keluar dan menjauh dari toilet pria.

"Sialan…" Lagi-lagi Chi Zuxu mengumpat. Dengan kesal, kemudian dia menarik paksa 'pistolnya' dari tangan Chi Yi dan langsung menutup celananya kembali dengan rapat. Siapa sangka, bahkan saat dia masuk ke toilet pun, hal seperti ini dapat terjadi. "Heh, gadis kecil! Aku memperingatkanmu, kalau sekali lagi hal seperti ini terjadi, maka aku tidak akan melepaskanmu!" Ucap Chi Zuxu sambil menggertakkan giginya dengan raut yang serius. Setelah itu, dia meninggalkan toilet dengan wajah marah.

Chi Yi sama sekali tidak menyadari apa yang terjadi, dia malah mengacungkan jari pada punggung Chi Zuxu, lalu memarahinya, "Kalau sekali lagi aku bertemu denganmu, maka nyonya besar ini tidak akan melepaskanmu!"

Wajah Chi Zuxu yang tampan berubah menjadi suram ketika bertemu dengan Su Yunhua saat keluar dari toilet. Gadis itu dapat merasakan dengan jelas angin dingin yang berhembus, membuatnya merasa takut, tanpa sadar tubuhnya gemetaran dengan tak terkendali. "Yi yi, Chi Yi…" Dia lalu berteriak memanggil Chi Yi sambil menerobos masuk ke toilet pria.

***

Keesokan harinya, di sekolah.

"Chi Yi, kamu sudah gila ya! Bukankah kemarin malam kamu sangat keterlaluan?" Chi Yi baru saja duduk saat teman sebangkunya Su Yunhua langsung mengintrogasinya dengan serius.

"Ada apa, ada apa?" Chi Yi belum sadar sepenuhnya dari mabuk kemarin malam. Dia masih pusing dan kepalanya pun sangat sakit.

"Kamu masih bertanya? Semalam, kamu di toilet pria dengan menggunakan mulut melakukan itu… itu, aku melihatnya semuanya!" Khawatir tidak sengaja didengar oleh murid yang lain, Su Yunhua segera menurunkan volume suaranya.

"Apaan?!" Chi Yi sama sekali tidak mengerti, "Toilet pria apa, apa yang kamu maksud dengan 'itu itu'?"

"Membantu seorang pria menyalurkan…" Su Yunhua berbicara sambil meletakkan tangan di depan mulut dan memberikan contoh.

"Apa?!!" Chi Yi yang mendengar hal tersebut terkejut dengan mata yang terbelalak sangat lebar.

"Kamu tidak ingat sama sekali soal kejadian semalam?"

"Sedikit…" Kata Chi Yi. Dia mengetuk-ngetuk kepalanya yang masih kacau, lalu berkata. "Aku ingat aku pergi ke toilet, lalu seorang pria berengsek mengusirku. Ya Tuhan! Apakah aku betul-betul melakukannya…" Dia menunjuk mulutnya dengan ekspresi yang hampir menangis.

"Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri! Tetapi kamu tidak perlu merasa sedih, kamu juga tidak rugi-rugi amat kok. Apa kamu tahu siapa pria itu?"

"Siapa?" Teman macam apa Su Yunhua ini, hal seperti ini terjadi padaku, tapi dia masih mengatakan tidak ada ruginya, kata Chi Yi dalam hati.

"Dia adalah pria tampan yang kemarin tidak berhasil kamu goda!"

"Apa…"

"Lumayan juga kamu Chi Yi. Kegigihan menghasilkan kemenangan!"

"Apanya yang lumayan!" Chi Yi memarahi Su Yunhua. Kemudian dia berlari keluar, lalu menolehkan kepala dan berteriak kepada temannya, "Kamu memberiku ide buruk, apanya yang Guo Degang, apanya yang Hyun Bin, semua ini adalah jebakan!"

Gara-gara kejadian itu, semua prinsip moral baik Chi Yi hilang masuk ke dalam lubang jebakan. Dia membungkukan badan di wastafel di depan toilet dan tidak berhenti membasuh mulutnya yang mungil menggunakan air berkali-kali, bahkan terkesan menggosoknya berlebihan. Saat teringat semalam dirinya ternyata melakukan… itu. Ya Tuhan! Batinnya. Dia terus membasuh mulutnya hingga bel pelajaran berbunyi, dia baru merasa puas dan berjalan kembali ke ruang kelas. Benar saja, mabuk dapat membuatnya masuk dalam kekacauan.

Siguiente capítulo