Ye Lingcang tidak menunjukkan jejak emosi apapun. Ia tetap berdiri dengan tangan terlipat dan mata yang sedikit terkulai, lalu berkata dengan suara dingin, "Salam, Raja Neraka. Salam, yang Mulia Pangeran."
Ia mengatakannya dengan asal saja.
Hanya saja, saat mengangkat kepalanya, ada senyum tipis di bibirnya begitu menatapku.
Sejujurnya, aku tidak peduli bagaimana Raja Neraka akan berurusan dengan Yue Ying. Saat ini, aku hanya ingin tahu di mana Ye Lingcang menyembunyikan Zhi Er. Aku benar-benar ingin melihatnya.
Aku memang tidak memenuhi syarat sebagai seorang ibu dan aku berhutang padanya terlalu banyak.
Tampaknya ketidaknyamanan yang melintas di wajahku tertangkap mata Bei Mingyan. Mau tak mau ia memegang tanganku dan berbisik, "Jangan khawatir, kamu akan menemukan Zhi Er."
Aku mengangguk. Saat ini, bukan waktunya untuk bertanya pada Ye Lingcang tentang hal itu. Setidaknya, tunggu Yue Ying ditangkap dulu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com