Bei Mingyan menyeringai, "Akhirnya kamu mengakui bahwa orang yang mengirim racun itu adalah nenekmu."
Wajah Fang Xiaolei penuh dengan kecemasan dan ia tidak membalas lagi. Ia hanya berdiri di tempat dan terus berusaha berjuang, "Biarkan aku pergi dulu! Aku akan pergi ke goa kelabang untuk menyelamatkan nenek. Hanya dia yang bisa membantu Xiaoqi!"
Mau tak mau aku memandang ke arah Bei Mingyan. Aku rasa kali ini ia tidak berbohong.
Dengan sekali jentikan jari Bei Mingyan, belenggu di kaki Fang Xiaolei langsung terlepas.
Fang Xiaolei bergegas keluar dari ruangan dengan langkah cepat. Saat itu juga Bei Mingyan langsung meraihku untuk mengikutinya.
Saat ini, jalanan penuh dengan orang. Setiap keluarga keluar dari rumah bambu mereka. Ketika mereka memenuhi jalan-jalan, tampaknya sesuatu yang penting telah terjadi.
"Aku sedang tidur nyenyak tiba-tiba terjadi gempa."
"Itu bukan gempa tapi kemarahan Dewa Surga."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com