Dengan cepat aku menghapus air mataku dan alhasil Bei Mingyan langsung menarikku ke atas pangkuannya dan tanpa enggan membawaku ke dalam pelukannya.
Halo! Masih ada orang lain di sini! Apakah tidak apa-apa ia menunjukkan kemesraan dengan duduk di atas pangkuannya seperti ini?
Benar saja, Feng Chenyu dan Cai Wuli yang ada di seberang membuang muka enggan melihat.
"Kapan kamu membakar uang kertas untuknya?" Bei Mingyan menatapku dan bertanya perlahan.
Nada bicaranya sangat lembut tapi terselip kekuatan yang tak terbantahkan.
Karena tahu aku telah melakukan kesalahan, aku tak punya daya sama sekali selain mengatakan yang sejujurnya, "Tepat sebelum kita pergi ke makam kuno."
Bei Mingyan mengangguk. Sempat ada kilatan menyalahkan di matanya, tapi kilatan itu berlalu dengan cepat.
Sejujurnya jika ia menegurku dengan beberapa kata, itu akan membuatku jauh lebih baik. Tapi kenyataannya ia tidak mengatakan sepatah katapun.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com