Tiba-tiba, terasa hembusan angin yang kencang datang. Pao Baobao merasa kalau tiba-tiba ada sosok putih muncul di matanya, lalu sosok itu langsung menutup matanya. Kemudian, terdengar jeritan pelayan yang bernama Qiu Ping itu begitu mengguncang telinganya.
Sebenarnya, ada suara tulang patah saat itu. Hanya saja, tertutupi oleh jeritan Qiu Ping.
Di depan, Pao Baobao menjatuhkan seorang pelayan yang matanya sudah naik ke atas. Kepala pelayan itu sepertinya telah dipisahkan dari tubuhnya, tapi lehernya masih terhubung dengan urat dan daging yang sangat kecil, seolah-olah lehernya telah diputar dengan begitu parahnya.
Pengawal kesatu khawatir jika pemandangan ini menakut-nakuti gadis kecil itu. Dengan sekali hempasan tangannya, mata Qiu Ping yang yang membelalak dan memperlihatkan bahwa dia sudah mati pun langsung terhembus angin sehingga menutup. Baru setelah itu, pengawal kesatu baru membuka tangannya dari mata Pao Baobao.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com