Dari sudut pandang mata phoenix pemuda ini, dia hanya bisa melihat seorang gadis yang sedang duduk di kursi bermotif bunga sakura yang ada di depan meja rias, dengan rambut panjang sehitam tinta.
Suara jernih gadis itu terdengar di gendang telinga pemuda itu. Kemudian, dia tidak bisa menahan rasa penasarannya terhadap gadis itu. Dia pun melangkah maju dan mau menginjakkan kaki untuk masuk ke dalam kamar. Tapi, ketika baru menginjakkan kaki, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.
"Pangeran kedua belas, kenapa kamu berdiri di sini?" tanya Liuli Tian dengan sopannya kepada Xuanyuan Poyu. Sayangnya, pangeran kedua belas masih marah sekali dengan kakak keempatnya, karena menikah dengan pria di depannya sekarang. Dia sudah cukup lama berdiri di sana, dan ragu-ragu masuk ke dalam. Tapi, karena rasa penasaran, dia pun memutuskan untuk masuk ke dalam.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com