Qin Muli bahkan menggunakan nama ayah mereka untuk membuat Qin Muchen tidak bisa menolaknya.
Qin Muchen menempelkan bibirnya dengan erat kemudian dia berkata, "Karena itu keinginan papa, tentu saja aku tidak keberatan."
"Kalau begitu terima kasih adikku."
Qin Muli melihat ke arah kamar rawat inap. Sorot matanya terlihat dingin. Tanpa mengatakan apapun lagi ia langsung berjalan pergi.
Qin Muchen dapat melihat kebencian dari sorot mata Qin Muli.
"Apa lagi yang dia lakukan?"
Qin Muli tidak pernah memperdulikan Wen Jingran jika sesuatu tidak terjadi pada dirinya seperti saat ini.
Fu Yi tidak tahu harus mengatakan apa karena Qin Muchen memandangnya dengan tatapan tajam. Dia menelan air ludahnya dan akhirnya menjawab, "Sepertinya karena nona Wen berusaha untuk naik ke atas ranjang tuan pertama, dia ingin mengubah sesuatu yang sudah terjadi tapi tuan pertama menolaknya… seperti itu."
Fu Yi mengatakan itu dengan kesulitan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com