Setelah Marino mematikan sambungan telepon, ia berjalan menuju ke arah meja makan sambil bersiul-siul, sementara Chika telah menunggunya dengan setia disana.
Lelaki bertubuh kekar itu merasa lega karena ia telah melampiaskan perasaan kesalnya pada seseorang.
Chika menundukkan kepalanya untuk menahan perasaan yang sedang ia bendung ketika ia melihat Marino yang berjalan ke arahnya dengan bersiul-siul dengan gembira.
Di dalam kepalanya, ia memikirkan nama Lucy, dan mencoba untuk mengingat-ingat apakah ada seseorang yang bernama Lucy di Val Entertainment.
Kalau memang wanita itu juga berasal dari Val Entertainment, Chika sungguh merasa kasihan pada Kak Nana.
Padahal, kak Nana itu kan orangnya sangat baik!
Namun, mengingat dirinya sendiri yang seperti ini, ia juga tak dapat berbuat banyak!
Chika hanya berharap jika ia dapat menyelesaikan semua hutang-hutangnya dari Marino dan segera pergi meninggalkan Marino!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com