Sikap Rayyan menjadi berubah sejak kabar yang disampaikan oleh Dokter tiga hari yang lalu. Dia sama sekali tidak mau bicara pada Arumi. Rayyan berubah acuh dan tidak peduli pada Arumi. Padahal istrinya itu sudah minta maaf berkali-kali. Tapi Rayyan bergeming. Laki-laki itu berubah diam dan tidak menanggapi permintaan maaf Arumi.
"Mama sabar ya. Papa mungkin masih terpukul dengan kepergian Kakek. Semuanya sedih Ma. Tapi yang paling sedih mungkin adalah Papa. Karena Papa harus kehilangan kedua orangtuanya dalam waktu yang hampir bersamaan," Aqila berusaha untuk menenangkan Arumi yang terlihat sedih saat diacuhkan oleh Rayyan. Aqila pun heran dengan sikap Papanya yang tidak biasanya seperti itu pada mamanya.
Dua orang yang selalu harmonis dan romantis itu kini bagai dua orang yang tidak saling mengenal. Dan itu sangat menyakitkan untuk Arumi.
"Mama ngerti Qila. Tapi Mamalah penyebab Kakek meninggal. Mama yang tidak bisa menjaga Kakek, Qila."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com