Aqila berjalan cepat saat mendengar ada suara Fadhil. Arumi dan Rayyan sampai berlari juga mengejar Aqila. Mereka takut Aqila lupa kalau sedang hamil.
"Aqila pelan-pelan, Nak." teriak Arumi.
"Koq bukan Fadhil." Aqila membalikkan badannya begitu tahu yang datang bukan Fadhil. Dia langsung masuk tapi ditahan oleh Arumi dan Rayyan.
"Aqila kenapa? kenapa nangis?" tanya Arumi.
"Bukan Fadhil, Ma ternyata." ucap Aqila dengan lesu. Dia memeluk Arumi. Sedangkan Rayyan ke luar untuk menemui orang yang dikira Aqila adalah Fadhil.
"Selamat pagi Om, ah maaf ini pagi apa siang ya?" ucap laki-laki itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Sekarang jam sepuluh jadi ya masih pagi Fir." ucap Rayyan saat menyambut tamunya. Laki-laki yang dipanggil Rayyan dengan sebutan Fir itu menyambut uluran tangan dari Rayyan, bersalaman dan saling berpelukan khas laki-laki.
"Halo Tante Arumi apa kabar? long time no see ya Tan."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com