Keisha terus saja menggoda Fadhil dan Aqila sejak kedatangannya. Dia bahkan memberi petuah dan tips-tips agar istri disayang suami. Dan membuat suami selalu lengket pada istri. Rizal yang ada di sebelahnya hanya senyum-senyum saja. Sejenak mereka bernostalgia saat-saat awal mereka saling jatuh cinta.
"Papa dulu malu-malu, Qila. Ah tapi yang namanya laki-laki ujung-ujungnya mau juga." ucap Keisha.
"Masa sih Ma?" jawab Aqila. Sedangkan Fadhil yang ada di sebelahnya dari tadi tampak sibuk dengan ponselnya. Aqila tahu Fadhil sedang berkirim pesan dengan siapa.
"Ga percaya? tanya saja sama Papa. Ini orangnya masih hidup di sebelah Mama."
"Iya percaya koq Ma." jawab Aqila. Dia terpaksa menanggapi perkataan Keisha. Padahal dia sebenarnya sudah tidak tahan duduk berlama-lama di tempat itu. Kalau saja dia bisa menghilang, mungkin akan dia lakukan karena sudah tidak tahan. Yang ada di pikiran Aqila saat ini adalah bagaimana dia bisa menghabiskan malam nanti bersama dengan Fadhil.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com