Fadhil buru-buru menutup buku yang dipegang Aqila dan mengembalikan pada posisi semula saat Aqila menggeliat dan beruntung Aqila tidak membuka matanya. Jantungnya sudah berdetak kencang saat dia mengira Aqila akan bangun.
"Halah paling juga buku diari anak cewek. Ngapain aku kepo." gumam Fadhil lirih. Dia tersenyum melihat istrinya yang sedang terlelap. Pipi Aqila terlihat lebih tembem sekarang. Ya memang benar, Aqila lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur dan nonton televisi saja ketika di rumah.
'Walau gendut sekalipun, cintaku hanya untukmu Aqila.' Fadhil hendak mencuri ciuman Aqila. Tapi dia terkejut saat tiba-tiba Aqila menggeliat dan buku diarinya terjatuh. Dan terbuka.
"Ardan??" mata Fadhil terbelalak saat melihat sekilas ada nama Ardan di buku harian Aqila. Tangannya terulur untuk mengambil buku yang terjatuh di samping pinggang Aqila. Rasa ingin tahunya pun semakin kuat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com