webnovel

BELAJAR MENCINTAI

Keputusan Aqila sudah final. Dan semua menyambut bahagia dengan keputusannya untuk menerima Fadhil menjadi suaminya. Jika pernikahan itu adalah periatiwa yang ditunggu-tunggu karena akan penuh kebahagiaan, maka lain halnya dengan Aqila yang sering tampak murung setelah pulang ke Bandung. Bahkan apa saja yang terkait dengan pesta pernikahan, dia bilang terserah pada Arumi saja.

"Kamu kenapa sih, Qila? sejak pulang dari Jakarta, Mama lihat kamu kelihatan murung? harusnya bahagia donk karena sebentar lagi mau menikah." tanya Arumi.

"Tidak apa-apa, Ma." jawab Aqila singkat.

"Nak, apa kamu terpaksa menerima Fadhil menjadi suamimu?" Arumi menghadapkan tubuh Aqila ke arahnya. Lalu menatap lekat kedua bola mata putrinya yang memang tetlihat sedih.

"Tidak, Ma."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo