Bukannya marah, Arumi malah langsung memeluk Alisha dengan erat. Dia tidak percaya kalau yang ada di depannya ini memang benar Alisha. Anak menantu yang sangat disayangi sejak Alisha masih bayi. Alisha menangis melihat Arumi berlinangan airmata karenanya. Dia menyesal karena telah ceroboh untuk pergi dari rumah karena hanya menuruti ego sesaatnya.
"Mama, maafkan saya. Saya sudah membuat Mama khawatir dan sedih. Maafkan saya, Ma." ucap Alisha masih dalam pelukan Arumi.
"Sudah tidak usah dipikirkan lagi. Yang penting kamu sudah pulang. Mama sudah sangat senang." Arumi mengusap airmatanya dan melepaskan pelukannya.
"Mama katanya pusing. Apa karena mikirin saya, Ma?" tanya Alisha.
"Iya Mama pusing mikirin Alisha. Mama cuma khawatir kamu kenapa-napa di luar sana. Tapi kamu gapapa kan, Nak?"
"Tidak, Ma. Alhamdulillah saya bertemu dengan Pak Rama dan Bu Mirna yang menolong saya waktu pingsan."
"Ya Allah kamu pingsan, Nak?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com