Arumi menangis melihat suaminya yang bermain api dengan perempuan lain di depan matanya. Rasa sakit yang sama seperti yang dia rasakan waktu Rayyan dulu berselingkuh dengan Keisha di depan matanya.
"Tega ya kamu, Mas." Arumi menangis sejadi-jadinya. Hancur sudah harapan yang selama ini dia rajut bersama suaminya.
Rayyan tertawa miring melihat Arumi menangis. Dia malah tega memeluk wanita lain yang entah siapa di depan matanya.
"Maassssssss..." Arumi terbangun. "Astaghfirullah. Hah hah hah." Nafas Arumi terengah engah.
"Kamu kenapa? Tadi ga berdoa ya?" ucap Rayyan yang tiba-tiba ada di sampingnya.
Arumi yang masih setengah sadar, mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Seingatnya tadi dia ada di ruang tamu, kenapa sekarang ada di sini? Dan Rayyan ada di sampingnya.
"Ha... Mas jahat.. mas jahat.. Aku benci sama kamu, Mas." Arumi terisak dan memukuli dada bidang Rayyan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com