Arumi memukul-mukul dada Rayyan karena suaminya ini tiba-tiba menggendongnya naik ke atas speedboat. Rayyan menyewa speedboat itu hanya untuk dirinya dan Arumi. Tidak ada yang orang lain selain seorang yang mengemudikan speedboat itu. Rayyan memang sengaja merencanakan semuanya. Ya saat dia dalam perjalanan pulang dari makam tadi, tiba-tiba ada ide tentang semua ini. Segera dia menelpon sekretarisnya untuk mengurus semuanya dalam waktu dua jam. Karena dia ingin sampai di tujuan sebelum matahari terbenam.
"Mas, apa-apaan sih? kita mau kemana? kamu beneran mau buang aku ke tengah laut?" Tanya Arumi sambil merapikan bajunya yang berantakan karena habis digendong Rayyan.
Bukannya menjawab, Rayyan malah duduk santai memakai kacamata hitam. Duduk dengan menyilangkan kaki kanan ke paha kirinya. Dua tangannya ia rentangkan dan bersandar di kursi. "Enak banget ya anginnya. Sepoi-sepoi."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com