Rara mendongak saat ada seseorang yang memanggil namanya. Awalnya dia merasa takut jika apa yang dilakukannya tadi adalah suatu kesalahan. Tapi setelah dia memberanikan diri mendongak, betapa kagetnya dia saat melihat orang yang dari tadi pagi membuat jantungnya berdetak tak karuan.
"Pak Arsya. Bapak sedang apa di sini?" tanya Rara.
"Lha kamu ngapain di sini?" bukannya menjawab, Arsya malah balik bertanya pada Rara.
"Saya lagi nungguin nenek saya, Pak."
"Nenekmu sakit?"
"Iya,Pak. Itu di sebelah situ." Rara menunjuk kamar neneknya yang ternyata bersebelahan dengan Rizal.
"Aku ke ruang administrasi dulu ya. Aku mau mindahin adikku ke ruang lain."
"Oh Iya, Pak. Silahkan." Rara menoleh ke arah Arsya yang meninggalkan dia. Dia pikir apa Arsya memindahkan adiknya karena kamarnya bersebelahan dengan neneknya? Rara melihat beberapa anggota keluarga Arsya dan ada laki-lami yang wajahnya banyak luka memar. Rara hanya mengangguk saat Keisha menoleh ke arahnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com