Rayyan sudah tidak lagi memikirkan Jihan. Malam itu setelah pertemuannya dengan Jihan dengan didampingi Arumi, Rayyan tidak lagi diteror oleh Jihan. Apa yang terjadi pada gadis itupun Rayyan tidak tahu. Yang pasti sekarang dia jauh lebih tenang. Memanjakan istrinya adalah hal yang selalu ia lakukan setiap hari. Bukan hanya Arumi, diapun sekarang juga manja. Tak kalah dengan bayi Axel dan Aqila. Kadang mereka bertiga berebut minta disuapin Arumi. Pemandangan indah yang kini bisa dinikmati oleh Bu Fatma dan Ida setiap hari. Tapi kadang Ida jadi nelangsa karena dia juga ingin merasakan memiliki keluarga seperti Arumi dan Rayyan yang semakin harmonis saja.
"Ga usah iri. Nanti kamu juga dapet jodoh, Da," ucap Bu Fatma
"Tapi kapan bu? saya juga disuruh pulang sama ibu. Katanya kalau di sini belum ketemu jodoh juga, saya mau dijodohin sama tetangga saya di kampung."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com