Rayyan mencari toko yang menjual mukena. Setelah bertanya ke beberapa orang, akhirnya Rayyan menemukan toko serba ada yang lokasinya tidak jauh dari rumah sakit. Rayyan membeli mukena berwarna putih. Tak ada pilihan memang karena toko itu bukan toko yang khusus menjual perlengkapan sholat. Tapi yang penting Rayyan bisa membeli mukena untuk Arumi.
Tiba-tiba saja Rayyan ingat waktu ia menikahi Arumi dan memberikan mahar berupa seperangkat alat shalat. Entah mukena itu masih ada atau tidak sekarang. Sejenak ia kembali menyesali kebodohan yang pernah ia lakukan. Kalau saja dia tidak memelihara dendam, mungkin saat ini dia masih berstatus sebagai suaminya Arumi dan mereka hidup bahagia bersama dengan Axel dan Aqila.
Penyesalan memang datang belakangan, namun kali ini Rayyan bertekad untuk memperbaiki semuanya. Apalagi dengan sikap yang ditunjukkan Arumi tadi yang tidak menolak kehadirannya. Membuat Rayyan optimis untuk menyentuh hati Arumi kembali.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com