"Benarkah?" Keisha menatap kedua manik mata suaminya. Ada keseriusan di sana.
"Maaf aku sudah lancang, mbak. Tidak seharusnya aku mencium mbak Keisha." Rizal mengalihkan pandangannya. Dia takut khilaf untuk kedua kali. Siapa yang tidak akan terpesona melihat wanita secantik Keisha. Apalagi sekarang dia mengenakan piyama yang membuatnya terlihat lebih sexy.
"Jadi kamu tidak serius dengan ucapanmu? sudah kuduga, kamu tak mungkin mencintai wanita sepertiku." Airmata Keisha menetes. Dia berdiri lalu meninggalkan Rizal yang masih terduduk di depan kamarnya.
"Aku serius. Aku serius seratus persen. Sejak aku mengikrarkan ijab qabul, aku tidak pernah tidak serius Keisha." Rizal mengatakan itu masih dengan posisi terduduk. Keisha yang mendengar ungkapan keseriusan Rizal akhirnya menoleh ke belakang ke arah Rizal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com