Sangat sulit untuk mempertahankan sikap jika kau sudah tahu rahasia kelam seseorang yang selama ini dia pendam sendirian. Gen menyadari perubahan sikap Erza pada dirinya, dia bisa menebak Shino pasti membocorkan rahasianya pada Erza.
Merasa tidak nyaman, Gen akhirnya mengajak Erza bicara berdua di suatu taman sepulang dari perkumpulan santai bersama Hashimoto dan Hide. Mereka berdua duduk di kursi taman setelah membeli minuman dingin dari mesin penjual otomatis.
"Shino memberitahumu, ya?" Gen berbicara tiba-tiba.
"Me-memberitahu apa?"
"Rahasiaku."
"A-aku…. maafkan aku! Aku janji tidak akan mengatakannya pada siapapun. Tolong jangan salahkan Shino!" Erza membungkuk minta maaf.
Gen menghela napas. "Tidak apa-apa, entah mengapa aku merasa lega setelah ada yang mengetahui rahasia ini, haha."
"Ka-kau tidak marah?"
"Untuk apa aku marah hanya karena hal sekecil itu? Kau lebih berharga dibanding rahasiaku tersebut."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com