Putri secara tidak langsung telah menjadi mata-mata Zulkifli untuk keduanya.
Anak itu selalu membuat laporan Zulkifli tentang kelakuan saudaranya.
"Sure...peace !" Ronal dan Rendy mengacungkan dua jari tanda damai ke Putri.
Lalu saling tatap dengan senyum terpaksa.
Tetapi sebenarnya mereka hanya pura-pura berdamai, kenyataannya mereka tidak pernah berhenti merebutkan perhatian dari Khanza. Khanza yang cantik dan mempesona keduanya.
Saat kedua pemuda itu perang dingin, sebuah compervan berhenti di halaman rumah itu.
Keluarga Ibrahim Hamid datang, mereka membawa kedua gadis cantik, Diana dan Diandra.
"Assalamualaikum!" Keluarga itu berdiri di muka pintu.
"Wa Alaikum salam!"
Raslina keluar kamar menyambut mereka.
Sebelumnya keluarga Ibrahim Hamid telah memberi kabar akan berkunjung ke rumah itu.
Keluarga itu akan berakhr pekan di Canberra.
Maulana keluar kamar menyambut mereka.
Yasmin dan Putri berlarian menuruni anak tangga melihat tamu yang datang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com