Murni menghembuskan nafas lagi.
Dadanya mau meledak.
"Richman tetap menunggu di sini sampai kami menikah!"
"APA!? MENIKAH?! Rini menjerit keras. Piring di tangan Raslina jatuh ke lantai. Pecah berantakan.
Java terbangun, menangis takut.
"Murni kamu serius? Kamu menikah dengan Rafael?! Ini bukan sandiwara kan?!" Rini tak percaya.
Murni mengangguk lemas.
Sandiwara cinta ini memakan dirinya sendiri.
Bola mata Rini mendelik, menangkap sesuatu yang berkilau di jari manis Murni. Selama di Aussie Murni tidak pernah menggunakan perhiasan walaupun hanya anting-anting.
"Mbak Murni Iki asli ta'!"
Raslina melihat arah tangan ini yang menangkap tangan Murni. Sebuah cincin berlian putih menghias jari tangan Murni.
"Ya jelas asli lah itu kan berlian!" Raslina bisa membedakan antara perhiasan asli dan palsu.
"Kok kalian sampai beli cincin sih!" Tanya Raslina, dia masih belum sadar kalau permainan sandiwara Cinta mendingan Rafael memasuki tahap serius.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com