webnovel

Gempar

Normal POV

- Rainbase

Ketika urusan Shiro dengan Akainu sudah selesai, dia dan teman temannya memberikan kain untuk menutupi tubuh para Pasukan Angkatan Laut.

Selain itu, dengan menggunakan kemampuan Air dan Tanah milik Silver, ia membuatkan Sumur sumur untuk para warga yang ada di Kota Rainbase ini.

Dengan bantuan dari Pasukan Angkatan Laut yang sebelumnya mengejar Kelompok Topi Jerami, semua para Angkatan Laut sudah kami berhasil tutupi dengan kain.

Karena dampak dari pertarungannya dengan Akainu tadi membuat beberapa bangunan hancur, Shiro bertanggung jawab dengan memberikan emas dan juga uang.

Selain itu, dampak yang ditimbulkan oleh Kelompok Topi Jerami juga ditanggung oleh Shiro dan kawan kawan.

"Setelah ini kita pergi ke Alubarna?" tanya Firo kepada Shiro

"Ya. Kita disana hanya untuk menerjemahkan Poneglyph dan menyalinnya saja"

"Jadi, siapa yang bersedia memakan Buah Iblis ini?" tanya Silver kepada semua anggota Bajak Laut Flowers

Buah Iblis yang di pegang oleh Silver itu adalah salah satu Buah Iblis yang langka yakni bertipe Logia.

Buah itu didapatkan oleh mereka ketika Shiro menyentuh pundak Akainu dan dalam waktu 3 detik buah tersebut muncul di belakang Shiro.

"Aku tidak tertarik memakan Buah Iblis tipe Logia" ucap Otavio

"Hei, Shiro. Apakah kamu membawa Buah Iblis Tipe Zoannya?"

Ketika Sai bertanya seperti itu, Shiro tampak kaget karena sebelumnya Sai sama sekali tidak tertarik dengan Buah Iblis.

"Ya, aku selalu membawa dua Buah Iblis Zoan ini karena langka"

"Biarkan aku memakan yang Harimau"

"Apa kau yakin?"

"Ya. Setelah pertarungan tadi, aku merasa kecepatanku sangat lambat dan ketika aku ingat ingat lagi, Buah Iblis Zoan yang kamu bawa itu bisa berubah menjadi Harimau yang memiliki kecepatan"

"Baiklah, makan saja. Aku sudah menghilangkan kutukan dari Air Lautnya"

Setelah mengatakan hal itu kepada Juru Kemudi Kapalnya yakni Sai, Shiro langsung memberikan Buah Iblis yang ada di tangan kanannya kepada Sai.

Tak lama kemudian, Sai langsung memakannya dan ia terlihat tidak enak badan karena rasa yang baru saja ia rasakan.

Kali ini Buah Iblis yang berada di tangan Shiro adalah Buah Iblis Tipe Zoan yang bisa berubah menjadi Singa.

"Apa kau mau memakannya?" tanya Shiro kepada Otavio

"Mungkin saja. Jika aku memakannya, maka aku bisa melindungi diriku jika dalam pertarungan jarak dekat"

"Aku mengerti, makan saja!"

Otavio memang tidak tertarik dengan Buah Iblis Tipe Logia tapi dia tertarik dengan Tipe Zoan yang memiliki kekuatan lebih besar.

Ia memakan Buah Iblis Tipe Zoan yang bernama Luan Luan no Mi yang bisa membuat dirinya menjadi Raja Hutan, Singa.

Sebelumnya Shiro ingin memberikan dua Buah Iblis tersebut kepada Anggota yang ingin bergabung akan tetapi ia mengurungkan niatnya karena Sai dan Otavio ingin memakannya.

Buah Iblis yang dimakan oleh Sai adalah Tipe Zoan Mistis yang bernama Tora Tora no Mi dan dia bisa menjadi Harimau Putih.

Setelah hal itu terjadi, kini Bajak Laut Flowers hanya mempunyai 1 Buah Iblis yang bertipe Logia dan baru saja didapatkan oleh Shiro.

Buah Iblis itu bernama Magu Magu no Mi yang dimiliki oleh Admiral Angkatan Laut Sakazuki a.k.a Akainu.

Anggota Bajak Laut Flowers yang sama sekali tidak tertarik dengan Buah Iblis adalah Paman Kuro, Leon, William, dan Kinoe saja.

Untuk James, ia tertarik dengan kekuatan Buah Iblis Pasir milik Crocodile dan supaya bisa mendapatkan Buah itu, mereka harus menuju ke Alubarna.

Buah Iblis yang sangat di inginkan oleh Bibi Julia adalah Buah Iblis Bunga yang bisa digunakan untuk menyembuhkan dan juga menyerang seperti memanipulasi Bunga.

Selain itu, setelah membaca Ensiklopedia Buah Iblis, Firo sangat tertarik untuk memakan Buah Iblis Goro Goro no Mi milik Enel dari Pulau Langit.

"Sai, Otavio, cobalah untuk menggunakan Kemampuan Buah Iblis kalian supaya bisa menggunakannya dengan baik"

"BAIK"

Setelah menerima perintah dari Sang Kaptennya, mereka berdua langsung berubah ke wujud Zoannya dan saling bertarung satu sama lain.

Meskipun Otavio lemah dalam Kecepatan, dia unggul di kekuatannya. Sebaliknya terjadi pada Sai, ia unggul di kecepatannya dari Otavio.

Pada malam itu, mereka semua tidur di Kota Rainbase untuk memulihkan tenaga sebelum menuju ke Alubarna.

Ketika pagi tiba, mereka semua bersiap siap untuk berangkat menuju ke Alubarna dari Kota Rainbase.

Seperti biasa yang ia lakukan setiap paginya. Shiro memiliki kebiasaan untuk mendekati Firo dan Nojiko ketika pagi dan juga malam hari.

Terkadang ketika tidur ia berjalan dengan tidur menuju ke kamar mereka berdua dan tidur di tempat mereka.

Hasil dari kebiasaan itu adalah Luka yang ia terima dan mukanya menjadi bonyok karena pukulan Firo dan Nojiko.

"Sudah siap semua?"

"Ya, angin sudah siap untuk menuju ke Alubarna"

"Aku mengerti. Kalian semua, terima kasih telah membolehkan kami tinggal disini selama 1 hari" ucap Shiro kepada para warga Rainbase

"Tidak apa apa. Kami yang seharusnya berterima kasih telah diberikan sumur dan air"

Semua warga Rainbase yang menyambut Kelompok Bajak Laut Flowers itu tadi langsung melambaikan tangan kanan mereka kepada Shiro dan kawan kawan.

Dengan menggunakan kapal gurun dan angin yang dihasilkan oleh Nojiko, Bajak Laut Flowers menikmati perjalanan mereka menuju ke Alubarna.

Sejak awal menginjakkan kaki di Kerajaan Alabasta, Paman Kuro hanya terus menerus minum Sake yang menjadi minuman favoritnya tersebut.

Selain itu, yang membuat para anggota lain bingung adalah kenapa Paman Kuro tidak mabuk sama sekali padahal sudah menghabiskan banyak Barrel Sake.

- Markas Besar Angkatan Laut

"Apa katamu? Akainu menerima luka yang sangat banyak?"

Mendengar hal itu dari Den Den Mushi yang berada di Mejanya, Pria dengan rambut Afro itu hanya bisa kaget dan terkejut saja.

Ia tidak menyangka kalau seorang Admiral Angkatan Laut bisa dikalahkan oleh seorang Bajak Laut yang baru saja memulai karirnya atau bisa disebut dengan Rookie.

"Bagaimana keadaan Akainu sekarang?"

"Beliau masih pingsan dan di tubuhnya terdapat 11 peluru yang masuk ke dalam tubuh serta satu luka pukulan di perutnya"

"Apa kau sudah melakukan penyelidikan tentang Peluru yang ia gunakan?"

"Baik, saya sudah melakukannya"

"Apa hasilnya?"

"Peluru peluru ini dibuat menggunakan Batu Laut dan dilapisi dengan Haki sehingga bisa melukai tubuh asli milik Admiral Akainu"

"Sialan" ucap pria berambut Afro itu

"Jadi, apa yang akan kita lakukan, Sengoku?" tanya seorang pria yang terus menerus memakan camilan

Pria berambut Afro itu ternyata bernama Sengoku.

"Dia sudah membuat banyak kekacauan. Pertama tama ia membunuh Tenryuubito dan mengalahkan CP-3. Garp, suruh Aokiji untuk membantu Akainu"

"Hahahaha... Kau tidak perlu panik seperti itu, Sengoku"

Dua Pria itu adalah Sengoku dan juga Garp sang Pahlawan.

Pangkat yang mereka miliki di Angkatan Laut adalah Fleet Admiral untuk Sengoku dan Vice Admiral untuk Garp.

Perlu diketahui saja, Garp adalah kakek dari Monkey D. Luffy yang merupakan kapten Bajak Laut Topi Jerami.

- Marijoa

Disuatu ruangan yang terdapat di Tanah Suci, Marijoa.

Di ruangan itu terdapat 5 orang tua dan 1 orang dari Angkatan Laut dengan pakaian hitam untuk 4 orang dan 1 orang memakai pakaian putih.

Orang dari Angkatan Laut itu memasuki ruangan kelima orang tua itu karena perintah dari Fleet Admiral AL yakni Sengoku.

Kelima orang tua itu disebut dengan Gorosei atau 5 Bintang Senior.

"Dia berulah lagi?"

"Siapa korbannya kali ini?"

Ketika orang dari Angkatan Laut itu melaporkan kejadian yang dialami oleh Angkatan Laut kemarin, Gorosei langsung terkejut.

Mereka tidak menyangka kalau dalam kurun waktu yang cepat Kelompok Bajak Laut Flowers membuat keributan lagi.

"Korban dari Bajak Laut Flowers kali ini adalah Kapten Angkatan Laut, Smoker dan juga Admiral Angkatan Laut, Akainu"

Mendengar nama Akainu terucap dari mulut Angkatan Laut itu, Gorosei tidak bisa menyembunyikan wajah terkejut mereka.

"Apa katamu? Bagaimana Akainu bisa dikalahkan oleh Rookie seperti dia?" ucap Gorosei yang memiliki Badan Gemuk

"Dia melukai Admiral dengan menggunakan Peluru Batu laut yang di lapisi dengan Haki serta pukulan yang diterima oleh Admiral di bagian Perutnya"

"Naikkan harga buronannya 2 kali lipat dari harga buronannya sekarang kepada Shirogami dan 700 juta Berry kepada adiknya! Untuk anggota yang lainnya, berikan kepala mereka lebih dari 300 juta!"

"BAIK"

Setelah menerima perintah dari Gorosei, Prajurit Angkatan Laut itu langsung meninggalkan Ruangan tadi dan berlari untuk memberikan kabar kepada Sengoku.

"Kenapa kau menaikkan kepalanya 2 kali lipat?" ucap Pria Tua dengan jenggot yang panjang ke bawah

"Mereka saat ini berada di Alabasta. Jika kita ingat ingat lagi, disana terdapat Poneglyph yang menunjukkan lokasi Pluton. Kemungkinan besar mereka ingin mencari tahu kebenaran dunia dan juga 3 senjata kuno"

Siguiente capítulo