"Apa kamu berkenalan dengannya? atau tahu siapa namanya?" tanya Nathan penasaran.
Edo menggelengkan kepalanya pelan.
"Aku tidak tahu namanya, dan semoga aku tidak bertemu dengan dia lagi. Aku di marahi habis-habisan sama dia, dan kamu tidak tahu bagaimana marahnya dia bicara dari A sampai Z tanpa titik koma." ucap Edo sambil membayangkan wajah wanita jutek itu saat bicara padanya masih teringat sangat jelas.
"Sepertinya wanita jutek itu telah membuatmu jadi trauma ya?" goda Nathan sambil tertawa terpingkal-pingkal setelah mendengar cerita Edo yang sangat sabar sekali.
"Tidak juga, tapi aku berharap cukup kejadian tadi terakhir dalam hidupku di marahi oleh seorang wanita." ucap Edo sedikit malu, karena seumur-umur dia selalu di sanjung wanita dan baru kali ini di marahi tanpa alasan yang jelas.
"Ya..semoga kamu tidak bertemu lagi, dan jika bertemu lagi anggap saja kamu berjodoh." ucap Nathan dengan sebuah tawa yang tidak ada hentinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com