"Ini obatnya Nat." ucap Karin, namun langkahnya terhenti saat tubuh Nathan sudah tergeletak di lantai.
"Nathan!" teriak Karin sambil meletakkan obat Nathan di atas meja.
Dengan mengeluarkan tenaga yang cukup ekstra, Karin mengangkat tubuh Nathan ke atas sofa.
"Hei..Nathan, bangun." ucap Karin sambil menepuk-nepuk pipi Nathan.
Namun Nathan tak bergeming sedikitpun. Karin melihat ruam-ruam merah di seluruh tubuh kulit Nathan, dan beberapa bagian tubuh Nathan terlihat bengkak semuanya. Bahkan nafas Nathan pun terlihat sangat berat.
"Apa benar Nathan alergi setelah minum kopi buatan Alea? Masak Alea tega berbuat itu? dan kalau memang iya, alasanya apa sampai Alea begitu tega pada Nathan?" tanya Karin dalam hati. Kembali Karin menatap wajah tampan Nathan. Namun tak bisa di bandingkan dengan ketampanan wajah Aska suaminya.
"Nat, ayo bangun dong! sudah malam ini." ucap Karin lagi sambil menepuk ulang pipi Nathan.
Sedikit tubuh Nathan bergerak, mata mulai berlahan terbuka.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com