webnovel

Selamat ulang tahun..

Seminggu telah berlalu setelah gue pulang dari rumah sera namun kita masih sering komunikasi lewat hp, dia cerita kalau kondisinya naik turun. Tapi hari ini dia mengatakan kondisinya lebih baik dari sebelumnya.

Meski hari ini, besok-besoknya belum tentu baikkan? namanya penyakit parah. Gue udah hubungi reigns dan meminta maaf karena ga bisa bujuk sera. Tampak reigns kecewa dan sedih namun mau gimana lagi, keputusan ada ditangan sera.

Dan syukur juga suami gue ga menaruh rasa yang aneh dari sikap gue karena gue juga berusaha menyimpan kepanikan gue tentang sera.

Baiklah, untuk hari ini gue melupakan rasa sedih gue karena hari ini adalah ulang tahunnya Dirles dan shalona. Masih ingatkan saat gue melahirkan shalona, saat itu juga ulang tahun dirles.

Pagi buta ini gue terbangun lebih cepat, gue ke dapur untuk memasak sarapan spesial buat suami dan anak gue dan akhirnya selesai juga sarapannya dan ini lebih banyak menunya.

Gue kembali ke kamar, dirles masih tidur dengan nyenyaknya, ya iyalah inikan masih jam setengah 6 pagi.

Ntah kenapa gue tersenyum melihat dia, dia ini yang dulunya sahabat gue dari kecil tapi sekarang jadi suami luar biasa. Meski saat awal nikah banyak sekali tantangan, kebencian dia, kecemburuan gue, sedih dan sakit hati.

Namun semua itu terbalaskan dengan dia menyesalinya bahkan dia membalas cintai gue, malah dia lebih terlihat sangat-sangat mencintai gue.

Gue pun menghampiri dia di kasur, mengelus kepalanya dengan sayang lalu mengecup keningnya cukup lama.

"selamat ulang tahun sayang.." ucapku lembut, tampak dia terganggu dan tangan gue pun diambilnya untuk dipeluk.

"wkwkwk, tahu aja ini tangan istrinya ya." kekeh gue.

"suami, terima kasih ya buat cintanya..sayangnya..pengorbanannya..perjuangannya untuk gue. Kamu tahu ga, istri kamu ini bahagia banget punya suami kayak kamu biarpun ngeselin tapi ngangenin, hehehe.." kembali mengusap kepalanya.

"dan terima kasih udah jadi papa yang luar biasa untuk shalona dan dean, menjaga mereka meski kamu juga kadang kesel sama anak kita terutama sha tapi gue tahu kamu jauh sangat menyayangi anak kita."

"hehehe, kalian berdua keren ya, ikatan batin bapak sama anak kuat banget ya sampai kalian lahir ditanggal dan bulan yang sama."

Puas mencurahkan isi hati dan ucapan selamat ulang tahun buat dia, aku pun membangunkan dia. Bedanya ini ga seperti biasanya, gue malah mengecup seluruh wajahnya.

Meski bergerak tapi dia juga belum terbangun full, gue pun kembali kecup bibirnya berkali-kali sampai gue ketawa melihat tingkah jahil gue ditambah lagi ekspresi wajahnya gemesh.

"muach..muach..muach..muach.." kecup gue berkali-kali dibibirnya.

"eeng..." ucapnya.

"muah..muach..bangun donk sayang.."

"hemm..."

"ihh, muach..muach bangun donk." dia pun membuka matanya namun nyawanya masih belum terkumpul.

"jangan tidur lagi aihh.."

"cerewet amat sih sayang, masih ngantuk." ucapnya sambil menutup mata, gue udah ketawa.

Gue langsung naik ke badannya dan posisi gue berbaring di atas tubuhnya dengan memeluk dia erat, sesekali memainkan bulu matanya dan bibirnya.

"sayang...nakal banget sih tangannya? kalau mau peluk ya peluk aja, kalau mau cium ya cium aja pakai bibir bukan tangan." omelnya dengan menutup mata.

Gue pun kembali kekeh lalu mendekatkan bibir gue ke telinganya.

"selamat ulang tahun suamiku sayang...i love you." bisik gue lembut.

Dan gotcah, dia langsung kembali buka mata malah melebar, ada ekspresi kaget dari dia,  gue cuma senyum-senyum aja donk.

"hah?" kagetnya.

"he em, selamat ulang tahu suamiku.." ulang gue dengan memberikan senyum termanis. Dia langsung bangkit, gue pun sontak kaget.

"dirles..!!" sentak gue karena hampir jatuh dari badannya. Namun tak jadi karena dia langsung nangkap gue dan gue duduk dipangkuan dia yang masih di atas kasur.

"maaf..maaf..maaf sayang, kamu tadi bilang apa?"

"ya ampun..., kamu ya?? gue udah romantis-romantis dengan ucapan dengan centilnya sama kamu, malah kamu buyarkan. Auh akh.." kesel gue dengan bersedekap tangan, tak lama dia langsung meluk gue erat.

"hehehe, pantasan kamu godain suaminya dari tadi ya. rupanya mau romantisin suaminya ya?"

"ntah, auh akh.." masih keselnya.

"sayang, maaf ya, gue juga kaget ternyata hari ini gue ulang tahun ya."

"hem.."

"duh, jangan jutek gitu donk cantik." dia masih goda gue.

"sayang, masa suaminya ulang tahun dijutekin gitu."

"ya habisnya ka_" 💋💋 😮😳

Sialan suami gue ini, belum lagi gue selesai ngomong udah langsung cium bibir gue aja, kan kaget tapi gue biarkan deh. Kampretlah lama juga dia cium bibir gue, sialnya gue pun terbawa suasana dan gue menutup mata dan membalasnya.

Dirasakan cukup lama dan kita hampir kehabisan nafas, gila suami gue ini ya ampunnn!! kayak ga pernah aja sih. Dia pun melepaskan ciumannya lalu menatap mata gue sambil memegang kedua pipi gue.

"Duh, kok deg-degan gini sih, kan dia suami gue." ucap gue dalam hati.

"terima kasih sayang..terima kasih atas ucapannya, i love you.." balasnya, gue pun tersenyum dan membalas memegang kedua pipinya sambil mengelus.

"i love you too, sekali lagi selamat ulang tahun ya sayang, panjang umur dan sehat selalu terutama semakin cinta sama istri dan anak-anak. Tetaplah jadi ayah dan suami terhebat untuk kita." dia pun mengangguk senyum.

"kalau gue ulang tahun berarti sha juga ulang tahun donk ya.." ucapnya, gue pun mengangguk.

"kita ke kamar anak-anak yok sayang, ucapkan selamat ulang tahun untuk gadis tengil kesayangan kita."

"wkwkwk, tengilnya itu justru membuat suasan ramekan."

"iya donk, meski kadang mau patahin tuh rambutnya saking gemesnya."

"hahahah, kok rambut sih?"

"ya ga mungkin gue patahin tangannya."

"oh iya.." jawab gue.

Dan kami pun turun dari kasur dan beranjak ke kamar anak-anak. Begitu kita masuk ke dalam, sha dan dean masih terlelap.

Kita pun naik ke kasurnya, kita sama-sama menatap gadis tengil kami ini. Udah gue duga dirles pasti akan menangis, karna apa? Karena dia selalu teringat masa-masa sha masih dalam kandungan gue. Dirles selalu merasa bersalah sama gadis kesayangannya itu.

6 bulan dalam rahim gue tanpa sentuhan papanya dan sha lahir seminggu lebih awal dari perkiraan, itu sangat membuat dirles merasa bersalah dan itu juga membuat dirles lebih menyanyangi dan lebih dekat dengan sha ketimbang dean, tapi dia tetap sayang kok sama dean.

Dirles mengusap lembut pipi gembul anak gadisnya. Senyum tak hilang dari wajahnya, dia juga mengecup pipi dan kening shalona.

"selamat ulang tahun gadis kesayangan papa, hari ini kamu genap 5 tahun ya nak, udah banyak kita lewati bersama dengan tawa, canda dan jahilmu."

"papa selalu bersyukur sama Tuhan punya anak cantik kayak kamu dan kamu benar-benar seperti papa harapkan." ucapnya bergetar.

"maafkan kesalahan papa dulu ya nak, 6 bulan kamu ga papa temani dalam rahim mama kamu. Tapi yang pasti kamu harus tahu kalau papa, mama dan adek dean sama banget sama kakak sha." dirles menangis.

"sekali lagi selamat ulang tahun sayang papa,  i love you.." ucapnya terakhir dengan mencium pipinya dan gue pun mengusap punggungnya memberi tanda jangan merasa bersalah lagi. Dia pun menghapus air matanya dan tersenyum sama gue lalu sekarang giliran gue.

"cantiknya mama, selamat ulang tahun yang ke 5 ya nak. Doa mama untuk kamu tetap

lah jadi shalonanya mama yang selalu sayang sama mama, papa, adek dean. Dan sehat selalu ya nak, mama love you.." gue mengecup keningnya lalu kembali mengusap kepalanya. Namun...

"papa..mama..udah ucapin sama kakak sha?" ucap sha setelah kita selesai ngomong dan itu sangat mengangetkan kita berdua.

"SHA...!!" sentak kita barengan dengan kagetnya.

"aduhhhh, belisik amat sih mama dan papa." dengan gaya tutup kupingnya, sementara mata kita berdua udah horor natap dia. Si anak tengil ini malah terkikik lagi, bener-bener ANAK TENGIL..

"ya ampunnn, jadi kamu tadi udah bangun kak?" sahut dirles.

"udah papa.." jawabnya enteng, dirles udah gregetan mau nampol anaknya.

"hihihi, papa tadi nangis ya? cengeng ih papa hahaha.." sekarang dia ledekin papanya, gue yang tadi kesal jadi hilang karena tingkah dia.

"enak aja, papa ga cengeng kok. Kamu ya bisa aja ngerjain papa dan mama. Huhh!!" omel dirles.

Lalu sha bangkit dari tidurnya dan dia menghampiri kita yang masih duduk di kasur, dia memeluk kita berdua dua. Anak ini bisa aja...

"telima kasih mama, telima kasih papa udah ucapin ulang tahun kakak dan udah doakan kakak sha." duh, kan sekarang sha bisa bikin baper kita berdua. Kita pun membalas pelukan dia.

"dan telima kasih juga udah menyanyangi dan menjaga kakak, kakak juga sayang papa, mama dan adek dean." ucapnya tulus lalu mencium pipi kita bergantian.

Setelah melepaskan pelukannya kita pun menatap haru dan senyum pada sha, kemudian dia kembali ke arah papanya. Sha kembali memeluk papanya dan menghapus bekas air mata papanya di wajahnya.

"papa, selamat ulang tahun ya. Kan ulang tahun kita samakan pa? dan..papa jangan menangis lagi ya, papa ga salah kok, kan papa sayang sama kakak sha, kakak sha selalu bahagia kok sama papa." ucapnya tulus sambil natap cinta ke papanya. dirles pun langsung memeluk dia.

"terima kasih atas ucapannya cantik dan papa menangis karena bahagia sayang, papa bahagia punya anak kayak kakak sha dan itu udah pasti donk papa selalu dan selalu menyanyangi kamu nak."

Duh, romantis sekali papa-anak ini ya ampun, hampir kalah sama keromantisan gue sama dirles.

"mama?"

"iya nak?"

"dilayakan lagikan ulang tahun kakak sha? hehehe.."

"iya, kita akan rayakan ulang tahun kamu nak." jawab gue.

"yeah...yeah..tapi kakak mau ala kaltun, boleh ya mama, papa..?"

"untuk kamu akan kita kabulkan nak, mau kartun apa hem?" tampak sha berpikir.

"aha..., kakak mau mama jadi kakak los, kakaknya upin ipin loh mama."

"APA???" teriak gue spontan.

"hahahaha, anjirlah, cocok kok sayang apa lagi cerewetnya." ledek dirles.

"jadi mama halus pakai baju kayak kakak los ya? telus lambutnya diikat sama suala mama halus kayak kakak los juga."

"ga..ga..mama ga mau.." tolak gue.

"mama, mama udah janjikan tadi sama kakak sha, no nolak..nolak.." gue pun hanya menarik nafas kuat.

"iya, mama akan lakukan itu, kamu juga dir senang banget gue dikerjain anaknya."

"wkwkwk, lucu sayang.."

"dan papa.." dirles pun langsung terdiam.

"papa sama kakak sha halus jadi upin-ipin,  kan kita kembalan ulang tahunnya papa. Jadi papa jadi upin dan kakak jadi ipin. Yeah...bajunya juga halus sama kayak meleka."

"hahahahaha,  rasain kamu sekarang kenakkan. Hahaha upin-ipin!! berarti kamu harus persis kayak mereka." gue kembali ketawain dia puas namun dia masih diam aja,  syok kali sama permintaan anaknya.

"papa..papa maukan?" tanya sha.

"sayang dijawab tuh anaknya, wkwkwk." dirles pun tersadar.

"iya papa mau kok nak.." dia berusaha senyum untuk anaknya, padahal gue tahu mah dia udah kesel sama kelakuan sha.

"yeah...yeah..asyikk.." teriak sha semangatnya lalu dirles natap gue dengan tatapan horornya, gue cuma buat jari tanda peace.

"shaaaa...dasar anak tengil." geram dirles, gue hanya ketawa aja senang aja lihat mereka kayak gini. Dan ga sabar lihat dandanan dirles jadi upin.

~••~••~

(Selamat ulang tahun buat dirles dan kakak sha.. 😊😍🎂🎁 Wkwkwkwk,  ada2 aja shalona ini, niat banget ngerjain mama dan papanya 😂😂😂😅😄)

Siguiente capítulo