Sementara itu, ketika Kim Daehyun meninggalkan Go Hyunjae di balkon, ia segera menuju toilet dan membasuh wajahnya yang terlihat dipenuhi dengan kesedihan itu. Ia bernapas pendek seolah-olah paru-parunya tersumbat oleh banyak rasa sakit yang membuatnya hampir tidak bisa bernapas.
Kim Daehyun mengangkat wajahnya, menatap wajahnya pada cermin di hadapannya. Ia memandanginya cukup lama, dan tiba-tiba menangis. Walaupun seberapa kuat ia menahan air mata itu untuk tidak keluar, semuanya tampak sia-sia saat ini. Kesedihan yang memenuhi hatinya mendorong air matanya lebih kuat, dan itu sekaligus menyakiti matanya, seperti sebuah silet yang hendak keluar dari matanya.
Namun, walaupun air matanya bergulir seperti air sungai yang mengalir, ia tidak mengeluarkan suara tangisan sekecil apa pun. Ia menangis layaknya seorang bangsawan kuno yang tidak ingin terlihat menyedihkan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com