Lee Donghae mengamati buket bunga Gyshopilla Putih itu untuk waktu yang lama dengan terus tersenyum, sebelum ia membuka laci dan mengeluarkan sebuah catatan kecil dari dalam laci mejanya. Ia pun mengambil pulpen dan mulai menulis kata-kata romantis di atas kertas berwarna hati tersebut.
Ini sudah lama sekali, Lee Donghae tidak menulis surat cinta untuk kekasihnya. Terakhir kali ia melakukannya ketika mereka masih berada di perguruan tinggi dulu.
Waktu itu, Park Chunghee masih terus mengusirnya dan mengabaikan keberadaannya, dan masih menganggap Lee Donghae sebagai seorang pengganggu di hari-harinya yang penuh kesibukan membaca.
Karena Lee Donghae adalah orang yang tidak mudah menyerah untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan, ia punya banyak cara untuk membuat Park Chunghee mengakui keberadaannya. Tidak peduli jika itu mempermalukan dirinya sendiri sekali pun.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com