Karena pria besar ini sangat ahli dalam teknik peretasan, ia hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menyelesaikannya dan pintu pun terbuka. Kemudian, sedetik setelah pintu terbuka, aku pun segera masuk dengan kepanikan yang tak tersamarkan di wajahku, sembari terus memanggil-manggil nama Chunghee berulang kali dengan kekhawatiran yang jelas.
Namun, di dalam ruangan dengan cahaya samar ini, hanya ada keheningan sebagai sebuah balasan. Bahkan, tidak terdengar jarum jam yang berdetak dan hanya ada kesuraman. Karena kesunyian yang lama, akhirnya kekhawatiran berlebihan membuatku semakin panik. Dengan segera, aku pun mulai menelusuri ruangan demi ruangan yang ada di tempat ini.
Saat melihat ruangan yang berada di dekat ruang tamu, aku berhenti tepat di depan pintu, memandang pintu ruangan ini dengan jantung berdegup kencang. Ini adalah kamar tidur — dimana tempat kemesraan mereka pernah tersalurkan, layaknya dua orang kekasih yang saling mencintai, sebagaimana mestinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com