"Chunghee, aku mohon, buka pintunya. Aku ingin melihatmu... kita juga harus bicara baik-baik mengenai masalah ini." sambil mengetuk pintu, Donghae meminta hal yang sama berulang kali.
Namun, aku belum memberi tanggapan apapun dan terus terdiam tanpa suara. Dengan sabar, aku menunggu Daehyun menyela, atau paling tidak, mendengar ia bersuara sudah cukup membuatku lega. Aku hanya ingin tahu bahwa Daehyun ada di luar sana dan baik-baik saja sebelum mengurus seseorang yang keras kepala ini!
"Chunghee, katakan sesuatu, aku mohon, biarkan aku mendengar suaramu..."
Dalam konteks sederhana, berbicara dengan Donghae adalah hal yang paling aku hindari. Namun, kecemasan ini benar-benar di luar dugaanku, aku tak pernah berpikir bahwa perasaan itu akan membuatku melanggar sebuah aturan yang kubuat sendiri. Lalu, dengan susah payah aku bertanya, "Di mana Daehyun?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com