webnovel

Ungkapan Hati Sesungguhnya

Di malam yang lain, langit tidaklah cerah. Hanya ada beberapa titik bintang sebagai penghias malam dengan warnanya yang suram, tanpa bulan dengan sinarnya yang pucat. Namun, entah apa yang aku harapkan dari langit yang terlihat suram seperti ini, terus menatapnya, seakan menunggu sebuah bintang jatuh untuk memanjatkan doa?

Aku tersenyum.

Bintang tetaplah bintang, bukan tempat untuk memanjatkan doa.

Aku menurunkan pandanganku dan merenung dari balik jendela, menatap kosong hamparan kota di luar sana dengan memeluk kedua lututku. Jika sebelumnya aku selalu menikmati pemandangan di luar sana, kali ini berbeda. Pemandangan itu tampak biasa-biasa saja, dan bahkan tidak menarik sama sekali seperti sebelumnya.

Sejak kehilangan cincin itu, dua hari yang lalu, aku tidak pernah merasa lebih baik dan hanya terus bersikap memaksakan diri.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo