Di pagi hari, bunyi alarm segera membuatku membuka mata. Walau bunyi yang dihasilkan cukup tenang, namun dengan tempo cepat dan keras tetap saja terdengar berisik di pagi hari yang tenang.
Ketika membuka mata, aku melihat ruang remang-remang dengan lampu tidur yang masih menyala. Lalu, dengan perlahan membalik tubuh untuk mematikan alarm yang berada di atas meja, di dekat lampu tidur.
Namun, ketika hendak mematikan alarm tersebut, keningku berkerut tanpa menyadarinya. Daehyun yang tadinya kupikir masih terlelap di sampingku, ternyata sudah tak berada di tempat tidur.
Aku menyapu pandanganku ke seluruh sudut ruangan, dan berharap akan menemukan Daehyun sebelum mematikan alarm yang masih terus berbunyi, tetapi tidak menemukannya.
Ketika yakin bahwa ia tak berada di ruangan ini, wajahku berubah murung. Kupikir, ia telah berangkat sejak pagi tadi. Namun, aku segera menarik pemikiran itu ketika telingaku menangkap suara samar-samar gemericik air dari balik pintu kamar mandi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com