Zakiya menatap ponselnya dengan gelisah. 'Apalagi ini? kenapa mereka tidak bisa membiarkan aku hidup tenang. Tadi Azzam, sekarang Mamanya. Apa yang harus aku lakukan?' batin Zakiya setelah membaca pesan di ponselnya. Bingung harus bagaimana menjawabnya. Sedangkan dia sudah tahu kemana arah pembicaraan mereka nanti. Karena hanya Mamanya Azzam dan Azzam saja yang mengetahui masalah masalalunya.
'Tapi tak ada salahnya mencoba bertemu. Siapa tahu Mamanya Azzam mau menasehati anaknya agar tidak mengganggu hidupku lagi.'
"Hei.. ngelamun lagi kamu ya?" Tiana mengagetkan Zakiya.
"Astaghfirullah... kaget, Na."
"Lagian kamu sih ngelamun. Ayo kita masuk kelas. Sebentar lagi kuliah akan dimulai."
"Iya sebentar aku balas pesan dulu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com