Ernest membangunkan Syila saat adzan subuh berkumandang. Dia memang sengaja membunyikan alarm agar bisa bangun lebih awal daripada Syila. Sebaiknya seorang suami itu juga harus memastikan Istrinya selalu dalam keadaan baik. Dia akan berusaha untuk tidur Setelah Syila dan bangun sebelum Syila.
"Sayang ayo bangun dong."
"Emhhh,. masih pagi Bang. Aku masih ngantuk."
"Ayo dong bangun. Kita salat subuh dulu terus kamu kerjain PRmu yang tadi malam belum selesai." Mendengar kata PR Syila langsung terperanjat dari tidurnya. Dia belum mengerjakan separuh dari PR nya.
Syila langsung membuka selimutnya lalu beranjak dari tempat tidur. Baru saja ingin beranjak, Ernest menarik Syila dalam pelukannya.
"Bang jangan kayak gini! Aku belum ngerjain PR tahu ga?"
"Tenang sayang... Udah abang kerjakan kamu tinggal nyalin."
"Benarkah? Abang benar-benar suami idaman. Terimakasih, Bang." Syilapun mencium pipi Ernest.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com