Cahaya putih itu semakin lama semakin jelas. Dan tidak hanya warna putih, tapi bermacam warna. Warna-warna yang telah lama tidak dia lihat. Di samping nya berdiri sosok yang sangat ia kenal, Sosok yang selalu ia rindukan. Wanita yang menemaninya sejak awal menikah dan tulus menerima dan menemaninya saat dia terpuruk seperti kemarin.
"Abang... bagaimana apa abang sudah bisa melihat?"
Abizar tersenyum menatap manik mata Salma. Salma pun membalas arti senyuman itu. Abizar merentangkan kedua tangannya, bertanda agar Salma memeluknya.
Salma menghambur ke pelukan Abizar. Dia menangis haru melihat suaminya kini bisa melihat dunia lagi. melihat dia lagi. Dan akhirnya Abizar bisa melihat Azzam.
"Azzam mirip sama kamu, Sal. coba lihat matanya, bulu matanya lentik seperti kamu. Kamu cowok koq bulu matamu lentik sih, Nak." Abizar yang sekarang membawa Azzam dalam gendongannya. Azzam menatap Abizar lalu tersenyum.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com