Untuk kali pertama setelah dua minggu lebih dihantam mimpi buruk tiada henti setiap malam, yang selalu diakhiri dengan ia meninggal, tenggelam dalam lautan darah dan kegelapan dalam rasa takut yang mengerikan, sekali ini ia terbebas!
Ia bermain air bagaikan gila, lalu setelah lelah dan puas, ia mengapung merasakan buaian gelombang, deru angin, dan cahaya lembut matahari selama beberapa lama. Kenikmatan dan kebahagiaan membuainya bagaikan lajur ombak demi ombak, hingga lama sekali ia tidak menyadarinya, ketika berjam-jam telah lewat.
Ketika ia eling beranjaklah ia ke tepian pasir nan putih.
"Anbelle Charissa!! Anbelle Charissa!" teriaknya setengah hati.
Tidak ada jawaban. Ia memanggil beribu-ribu kali namun sia-sia.
Mendadak ketentraman dan keindahan pantai itu meninggalkan hatinya. Ia dicengkam perasaan hampa yang menakutkan dirinya.
Ia sendirian. Tidak ada siapa pun.
Ia betul-betul sendirian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com