Lude sudah keluar dari perlindungannya. Wander menyongsongnya, tapi mendadak kakinya terpeleset. Selama beberapa detik ia hanya bisa terjungkal di pasir, bergulingan, lalu menerjang lagi ke muka, ketika bayangan Kumai dan Yin Yuen sudah berkelebat menghadangnya. Kumai terus menghadang Yin Yuen meski pukulan-pukulan gadis itu menghantaminya bagaikan sansak, tapi Kumai tidak goyah sama sekali.
[Mana Pangeran…?]
Wander merasa benar-benar lemas. Lude sudah mengangkat buntalan putih besar itu dengan penuh kemenangan. Hanya berselang satu setengah menit dari permulaan pertempuran, Lude sudah merampas Pangeran!
Sebuah pisau ia silangkan di leher Pangeran di balik kain putih, siap ia besetkan tanpa ragu jika diperlukan. Jelas gerakan yang agak berlebihan, semua tahu bahwa kartu truf sudah dipegangnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com