Yin Yuen menelengkan pedang pusakanya, mencoreng sedikit kulit leher Sulran yang sekarang lumpuh ketakutan bagaikan patung hidup! Wander mulai sadar bahwa gadis ini suka sekali meleceti lawannya, demi sekedar melihat tetesan darah. Lingkaran-lingkaran di matanya menyala, "Kau bijak juga. Kalau kau lari, kau pasti akan kutusuk tembus."
Sulran saat itu menyerah total dalam teror demikian rupa. Ia segera diikat dan disumpal. "Sekarang bagaimana dengan yang satu ini?" Barjan angkat suara.
Wander melihat telunjuknya menuding Putri Sungai Tesla, sang darah biru jelita yang menatapnya balik seakan ia menatap seekor monster.
Wander tidak tahan melihat tatapan tajam itu, karisma itu, "Kita bawa juga dia… bertemu Pangeran."
*
Tenda Emas itu sungguh luas lagi mewah. Ruangan tempat Sulran berada hanyalah sebuah tenda penghubung, sebuah tonjolan kecil bagaikan kepala siput, yang kalau dibandingkan induknya hanya seperlimanya!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com