Sekitar Satu Jam Setelah Tengah Malam…
Strategi yang dipakai itu sebenarnya kuno. Telah dikenal dari jaman antah berantah yang lampau. Sulfa berkomentar bahwa trik ini muncul hampir di tiap ceritera atau dongeng kanak-kanak. Adu Domba. Memecah Belah. Tapi tingkat kerumitan dan eksekusinya yang benar-benar membuat Wander bagai kehabisan kata-kata. Setiap anak buah Sulfa menjelma tanpa cacat ke dalam peranan mereka masing-masing… sebagai 50 orang prajurit betulan dari berbagai korps dan satuan dalam Pasukan Distrik Utara.
Pertama-tama, mereka berhasil menyusup masuk ke dalam markas dengan menyamar sebagai tim patroli yang telah mereka tangkap. Para prajurit patroli itu mereka tinggalkan di gurun, tidak akan bangun sampai keesokan hari. Lalu setelah berhasil melewati gerbang tanpa masalah, ke-40 murid berpencar ke tugas masing-masing. Tinggallah Wander, Sulfa, dan sepuluh orang murid yang tersisa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com