webnovel

Shinaiaru

Saat Alexa sibuk menarik kakinya,

"DENZEEEEELLLKUUU SAYANGKUUUUUU!"

"A-Aduh!" Kejut Denzel. Denzel segera bersembunyi di kamar mandi lelaki.

"DENZEEEEEL! EH?! Denzel mana?" Tanya Junko.

"Ah.. dia baru saja pergi." Kata Ermin.

"Duuuh... padahal aku rindu dengannya.." kata Junko cemberut.

Lalu Junko melihat Alexa yang dirangkul kakinya oleh seorang lelaki berambut kecoklatan.

"Eh? Hm.." kata Junko. Ia mengambil darah lelaki itu sedikit.

"Hm... Shinaiaru... lelaki yang kehilangan ibunya." Kata Junko.

"Wah Junko hebat! Bisakah kamu tahu mengapa tuan Shinaiaru merangkul kaki Alexa saat ini?" Tanya Asuka.

"Hm.. karena..." kata Junko.

"Cinta?" Tanya Asuka.

"Ya, karena Alexa terlihat seperti ibunya." Kata Junko.

"Ooh begitu!" Kata Asuka.

"Hah? Mengapa aku harus terlihat seperti ibunya?!" Tanya Alexa saat mendengar penjelasan Junko.

"Ibu..." panggil tuan Shinaiaru sambil merangkul kaki Alexa.

"HAAAH?!" Kejut Alexa.

Tuan Shinaiaru memeluk kaki Alexa makin erat.

"ASTAGA LEPASKAN! AKU HARUS KE TOILET!" Kata Alexa.

"Ibu..." kata tuan Shinaiaru lagi.

"Ahahaa.." Asuka tertawa kecil.

"Waah Alexa, selamat! Anda telah menjadi ibu!" Kata Junko.

"HAAAAH?! AKU SAJA BELUM MENIKAH!" Protes Alexa.

"Selamat! Selamat! Kita harus merayakannya!" Kata Asuka.

"HAAAH?!" Kejut Alexa.

"Ibu.." kata tuan Shinaiaru lagi.

"OIII! DENGAR YA! AKU BELUM MENIKAH DAN BELUM PUNYA ANAK!" Protes Alexa.

"Kalau begitu, ayo kita siapkan, Junko!" Kata Asuka.

"Ya, mungkin kita akan buat kue yang sedikit besar! Dan juga hiasan-hiasan berwarna-warni, mungkin warna merah, putih, dan merah muda akan cocok dengan tema ibu." Kata Junko.

Rupanya mereka tidak mendengarkan Alexa.

"HOII! AKU JANGAN DIABAIKAN DONG!" Protes Alexa.

"Tentu saja, itulah sebabnya kita akan mengadakan pesta!" Kata Asuka.

"HGHRHRHSSH! Setelah ini.. aku akan memandikanmu, Asuka, tetapi dengan raiper es mu sebagai sikat mandimu...!" Kata Alexa kesal.

.

"Fuuh... untunglah aku berhasil lolos dari pertanyaan maut mereka..." kata Yukina sambil merebahkan dirinya di atas sofa.

.

"Akhirnya kamu melepaskannya juga.." kata Alexa setelah tuan Shinaiaru melepaskan rangkulannya.

Alexa merebahkan dirinya di atas sofa, tepat di sebelah Yukina.

"Aaah... lelahnyaa.." kata Alexa.

Tuan Shinaiaru duduk di sebelah Alexa.

"Huh? Maumu apa?" Tanya Alexa.

Tuan Shinaiaru meletakkan kepalanya di pundak Alexa, lalu ia tertidur.

"Hah?!" Kejut Alexa.

"Woow, seperti ibu!" Kata Yukina.

"Yukina.. tidak kamu juga..." kata Alexa sedih.

"Aku mau coba." Kata Yukina sambil meletakkan kepalanya di pundak Alexa, lalu Yukina segera tertidur.

"Hah?!" Kejut Alexa.

"Tertidur sangat cepat?" Tanya Alexa.

"Waw! Aku mau coba!" Kata Kurosa, lalu ia duduk di pangkuan Alexa. Tak lama kemudian, Kurosa sudah tertidur.

"Eh?!" Kejut Alexa.

"Aku mau coba!" Kata Ermin.

Ermin duduk di bawah kaki Alexa, lalu ia tertidur.

"K-Kok bisa?" Kejut Alexa.

Akhirnya, semua teman-teman Alexa tertidur bersama-sama dengan dia di sofa. Benar-benar jiwa seorang ibu.

.

.

.

Jam sudah menunjukkan jam 12 malam, mereka tertidur sangat nyenyak. Shinaiaru terbangun dari tidurnya. Ia melihat sekeliling.

Ia melihat ke arah Alexa,

"Ibu..?" Tanyanya.

Alexa tertidur, jadi ia tidak menjawab.

"B-bukan.. dia adalah musuh... dulu..." kata Shinaiaru dalam hati.

Shinaiaru melihat ke arah Alexa sangat lama.

"Ibu? Ia terlihat seperti ibu.." pikirnya.

"Tetapi ia bukan ibu... ibu sudah meninggal sejak aku kecil.." pikir Shinaiaru.

"Ibu..." kata Shinaiaru, lalu ia meletakkan kepalanya di pundak Alexa lagi, lalu ia tertidur.

Siguiente capítulo