141. Kami Sama-sama Terjebak

Melihat bagaimana Dinda menatap kami, aku yakin Dinda tak percaya kalau kami benar-benar menikah. Ya, siapa yang akan menyangka? Sebelumnya kami seperti dua ekor anjing dan kucing yang selalu bertengkar di mana pun kami berada. Bahkan aku sendiri pun kadang tak percaya kalau bisa menikah dengannya.

"Kamu pasti tak percaya? Aku sendiri juga kadang tak percaya aku bisa menikahi gadis menyebalkan ini," potong Ali sambil mengusap pipiku dan terkekeh.

Aku segera menggembungkan kedua pipiku mendengar perkataan Ali kepada Dinda yang membuat Ali makin terkekeh. Ali mengeratkan pelukannya di bahuku tanpa mempedulikan tatapan aneh Dinda ke arah bahuku.

"Terus terang aku memang terkejut mendengar kalian menikah, gak nyangka sama sekali soalnya! Aku memang pernah mendengar kabar kalau kalian menikah tapi kukira itu hanya kabar burung saja. Mana mungkin seorang Ali menikah dengan gadis yang dia benci," Dinda tersenyum kecut di antara tawa sarkasnya.