webnovel

Lamaran

Setelah dhuhur, kami berpamitan pada kedua orang tuaku. Seperti biasa kedua orang tuaku memberikan wejangan macam-macam kepadaku dan juga kepada Ali. Mereka meminta kepada kami untuk tidak bertemu dulu selama dua minggu ke depan. Kami hanya mengiyakan meski aku tahu Ali tak akan melakukan hal yang berlebihan kepadaku karena dia selalu menjagaku.

Ali mengantarku pulang ke asrama , Riska dan Naila yang sedang duduk di teras langsung heboh melihatku diantar seorang laki-laki. Mereka melihat Ali dengan seksama seakan Ali adalah makhluk asing yang baru dilihatnya. Ya, mereka memang baru kali ini melihat Ali mengantarku. Serelah turun dari mobil Ali membantuku membawakan tas yang berisi makanan dari ibu sampai di teras kemudian dia pamit untuk pulang. Aku tersenyum ketika tangannya terulur mengusap kepalaku.

"Siapa, Zie? Cowok kamu?" tanya Naila penasaran setelah Ali memasuki mobilnya.

"Kelihatannya bagaimana?" aku tersenyum.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo