Perkataan Suzaku itu membuat A Zi tertegun. Selama ini raut wajah A Zi terlihat kosong dan kaku. Terkadang A Zi merasa bahwa ia masih hidup, tapi terkadang ia merasa bahwa ia sudah meninggal.
Kesadaran spiritualnya terkadang terbangun, tapi terkadang juga hancur. Ia merasa dunianya seperti sebuah tempat yang sangat gelap, seolah ada yang mengurungnya di dalam sebuah ruangan kecil tanpa cahaya di dalamnya.
Di dalam kegelapan itu, A Zi tidak bisa menemukan arah, ia tidak bisa menemukan pintu keluar hingga akhirnya saat ia mendengar suara Yin Tianji.
'A Zi, aku adalah Yin Tianji.'
Hanya Tuhan yang tahu bagaimana perkataan itu bisa berubah menjadi sebuah cahaya yang menerangi dunia A Zi dan memberikan petunjuk arah kepada A Zi.
A Zi berlari ke arah cahaya itu dan saat berada di tengah cahaya itu, ia dapat merasakan sebuah perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com