webnovel

Ada yang Meninggal di Depan Aula Lama

Editor: Wave Literature

Mo Range terdiam sesaat, kemudian ia bertanya, "Kakak, aku tidak mungkin mengeluarkan api sendiri dan membakar diriku kan?"

Jun Shangxie langsung meliriknya dan membuatnya terdiam.

"Ada seorang yang bernama Lie Niang, dia memiliki unsur api, dan apinya bisa menghilangkan bekas luka yang ada pada Mo Range."

Lie Niang...

Yin Wushuang langsung mengingat ia pernah membaca nama itu di buku perkenalan 4 keluarga besar.

Lie Niang adalah orang yang menyulitkan hidup Jun Shangxie dan ibunya, ketika mereka berada di Shengxian Meng.

Yin Wushuang merasa bahwa untuk menghilangkan bekas Mo Range itu butuh waktu yang lumayan lama.

Jun Shangxie langsung tertawa kemudian berkata, "Aku bisa membantu kalian mencari tahu keberadaan Lie Niang."

"Iya, terima kasih." Yin Wushuang tercengang sesaat kemudian menganggukan kepalanya, ia berusaha tidak mengungkit masalah Jun Shangxie.

Karena itu pasti akan membuatnya sedih.

Kemudian Jun Shangxie pun menaikkan alisnya dan mengelus kepala Yin Wushuang, sembari berkata, "Akulah pacarmu, bukan laki-laki lain!"

Jun Shangxie merasa tidak nyaman saat pacarnya sendiri tinggal satu rumah bersama dengan empat laki-laki lain.

Terutama… Mo Jin.

Malam itu, Jun Shangxie meninggalkan rumah Yin Wushuang sebelum keempat teman-teman Yin Wushuang itu pulang.

Jun Shangxie pergi dari rumah Yin Wushuang dan ternyata ia melupakan sesuatu tapi tidak sadar dan tidak teringat benda apa yang tertinggal di sana.

 -

Keesokan paginya, Yin Wushuang masuk ke dapur dan menyiapkan sarapan.

Saat ia membuka laci kedua yang berisi bumbu masak, Yin Wushuang tanpa sengaja menemukan sebuah buku.

"<<Jika ingin mendapatkan hati wanita, harus lambungnya terlebih dahulu.>>" Yin Wushuang menyipitkan matanya dan mengingat-ingat bahwa kemarin ia tidak memiliki buku tersebut.

Yin Wushuang merasa aneh, saat ia pindah ke sini sepertinya belum ada buku ini.

Kemudian ia pun membuka halaman pertama buku tersebut.

[Note: Laki-laki yang bersedia mengenakan pakaian yang biasa dipakai oleh wanita saat memasak, tidak peduli seberapa jeleknya pasti akan terlihat ganteng dan memikat hati wanita!]

Yin Wushuang setelah membaca note yang ada di dalam buku itu ia hanya bisa terdiam.

Pengikut Yin Wushuang juga hanya bisa terdiam melihat Tuannya yang terdiam.

Yin Wushuang langsung membuang buku ini ke tong sampah dengan ekspresi sedikit kesal.

Setelah selesai sarapan, Yin Wushuang dan teman-temannya pergi ke sekolah.

Hari ini adalah hari resmi masuk sekolah dan proses pembelajaran di sekolah pun akan segera dimulai. Ketika Yin Wushuang dan teman-temannya tiba di depan gerbang sekolah mereka melihat ada mobil polisi dan ada garis polisi yang sudah terpasang di sana.

Dua orang polisi mengangkat mayat yang sudah menghitam ditutupi dengan kain yang berwarna putih, dan polisi yang ada di sebelahnya mencatat, "Wanita, 16 tahun, murid kelas 11 B, badannya kecil. Kemarin ia sempat berdebat dengan teman laki-laki dan sorenya meninggal dunia di depan aula lama."

Murid yang ribut dengannya sudah dimintai keterangan, dan ada 7 murid lainnya yang sudah memberikan bukti, tapi tidak ditemukan kejanggalan.

Patroli merasa aneh dengan kejadian ini, "Di tempat kejadian tidak ada bekas terbakar, kenapa mayat ini bisa seolah habis terbakar sampai seperti itu ya, aneh sekali! Grup kedua ada yang berjaga di tempat kejadian ini, dan yang lainnya ikut aku kembali ke kantor polisi, jangan sampai proses belajar murid-murid di sini menjadi terganggu!"

"Baik."

Beberapa mobil polisi langsung meninggalkan tempat, sementara para murid-murid yang lainnya teampak sangat syok.

"Hari pertama proses pembelajaran dimulai sudah ada korban yang meninggal?" Tanya Rong Yun dengan aneh.

"Apa mungkin dia telah dibakar hidup-hidup?" Zhao Zhu bertanya.

Yin Wushuang menaikkan alisnya sembari berpikir dalam waktu yang cukup lama di depan aula lama itu.

Waktu itu ia pernah melewatinya dan sekarang ada orang yang meninggal dunia?

Tiba-tiba Yin Wushuang mendengar ada suara tangisan yang berasal dari belakangnya, kemudian Yin Wushuang pun menoleh ke belakang dan melihat Zhao Lulu yang sedang menangis terisak-isak.

Zhao Lulu biasanya sangat pendiam, namun ketika ia menangis seperti ini sangat kasihan melihatnya.

Orang yang pertama kali bertanya kepadanya adalah Rong Yun, "Kamu kenapa menangis?"

Siguiente capítulo