Tiba-tiba 5 laki-laki itu langsung mendekati tubuh Ming Qianya, seketika Ming Qianya langsung berteriak, "Yin, Yin Wushuang!"
Laki-laki itu sangat kasar, mereka merobek gaun Ming Qianya sambil tertawa, seperti tidak sadar.
Ming Qianya tidak bisa berkata apa-apa, laki-laki itu mendekatinya lalu melepas celana dalamnya.
Ming Qianya pun berteriak sangat kencang meminta tolong pada Yin Wushuang.
Yin Wushuang tidak tertawa, ia hanya melihatnya dengan tatapan dingin, apa yang didapatkan itu semua karena akibat dari perbuatan Ming Qianya sendiri.
Kemudian Yin Wushuang pun mengambil HP dan merekam Ming Qianya, kemudian menutup pintu.
Mo Jin sangat kaget melihat adegan itu.
Tapi ia sangat pintar, ia mengerti semua sebab dan akibat dari masalah ini.
Ia juga sangat sadar, jika Yin Wushuang yang meminum minuman itu tadi, posisinya saat ini juga akan sama dengan Ming Qianya sekarang.
"Mo Jin!" Yin Wushuang melihatnya dengan tatapan yang dingin.
"Iya, aku di sini." Suara Mo Jin terdengar seperti serak.
Tekanan kali ini sangat besar untuknya.
"Aku Yin Wushuang, apa yang aku lakukan bukan untuk memamerkan kekuatan, aku tidak akan takut pada siapapun dan tidak takut pada apapun. Orang yang telah menyakitiku atau berbuat jahat padaku aku akan membunuh orang itu, bahkan jika ada Dewa yang menyakitiku juga aku akan melawannya, aku tetap akan berpegang pada prinsipku."
Mo Jin menganggukan kepalanya sembari berkata, "Aku tahu, aku selalu tahu."
Sejak Yin Wushuang membunuh Zhang Meili, ia sadar bahwa Yin Wushuang tidak takut pada orang yang memiliki kekuasaan.
"Aku sudah menyelamatkanmu dan menjadikanmu sebagai muridku, sekarang aku beri kamu satu kali kesempatan lagi..."
Yin Wushuang melihat Mo Jin dan berkata, "Apa kamu masih mau tetap berdiri di pihakku untuk menjadi sayapku yang kuat?"
Saat ia mendorong Ming Qianya masuk ke dalam, Yin Wushuang sudah siap menanggung resiko, keluarga Ming pasti akan marah dan membalasnya.
Apalagi saat ia masuk ke SMA nanti pasti akan mendapatkan banyak tantangan.
Saat ia berkata seperti itu, matanya tampak berbinar.
Mo Jin berpikir sejenak lalu bersujud padanya, dengan nada suara yang meyainkan ia berjanji, "Aku berjanji, selamanya aku akan berada di pihakmu!"
Sikapnya saat ini seperti seorang pengikut yang setia.
-
Tepat ketika tengah malam...
Saat itu Ming Jue merasa sangat cemas karena tidak mendapatkan kabar dari putrinya, ia takut terjadi hal diluar bayangannya, kemudian ia pun cepat-cepat pergi menuju bar itu.
Ia langsung naik menuju ke lantai 3, di dalam koridor ada Yin Wushuang dan Mo Jin.
Semakin mendekat dengan mereka, terdengar suara yang ia kenal, yaitu suara putrinya.
Tanpa berpikir panjang ia pun langsung membuka pintu kamar dan melihat keadaan di sana! Sangat memalukan sekali!
Ia sudah susah payah mendidik putrinya sampai sebesar ini, dan sekarang ia malah bermain di bawah kaki 5 orang laki-laki itu.
"Berikan padaku… Aku masih mau… Hmm"
Ming Jue sangat marah ketika melihat dan mendengar kata-kata putrinya, kemudian ia pun memukul 5 laki-laki itu sampai terjatuh ke bawah dan mencubit telinga putrinya agar ia sadar.
Kemudian Ming Qianya pun sadar dan berkata, "Ayah… Kenapa kamu ke sini?"
Ia baru ingin bergerak, tapi merasakan selangkangannya sangat sakit, ia melihat ada bekas kotoran yang ditinggalkan laki-laki itu.
Ming Qianya mengingat kejadiannya dan baru ingin berteriak, tapi ayahnya membungkam mulutnya dan melempar baju padanya, "Teriak apa lagi! Masih tidak malu?"